Selasa, 31 Oktober 2017

TUGAS SOFTSKILL 2: AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

A.   Pengendalian Internal
1.      Pengertian
Menurut Romney dan Steinbart (2009:229): “Pengendalian Internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan andal mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.”
Menurut penelitian Committee of Sponsoring Organization ( COSO ), pengendalian internal merupakan sistem, struktur atau proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan dalam perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian tersebut dicapai, meliputi efektifitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dapat tercapai.
Sedangkan menurut Sukrisno Agoes (2008:79), pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, seperti keandalan laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”
Berdasarkan ketiga definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah sistem, struktur atau prosedur yang saling berhubungan memiliki beberapa tujuan pokok yaitu menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi yang dikoordinasikan sedemikian rupa, dan mendorong dipatuhinya kebijakan hukum dan peraturan yang berlaku untuk melaksanakan fungsi utama perusahaan.

2.      Tujuan
Menurut Arens & Loebbecke (2009:258) Manajemen dalam merancang struktur pengendalian internal mempunyai kepentingan-kepentingan sebagai berikut:
1)      Keandalan Laporan Keuangan 
Manajemen perusahaan bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan keuangan bagi investor, kreditor dan pengguna lainnya. Manajemen mempunyai kewajiban hukum dan profesional untuk menjamin bahwa informasi telah disiapkan sesuai standar laporan, yaitu prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2)      Mendorong efektifitas dan efisiensi operasional
Pengendalian dalam suatu organisasi adalah alat untuk mencegah kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu dalam segala aspek usaha, dan untuk mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efektif dan efisien.
3)      Ketaatan pada hukum dan peraturan
Pengendalian internal yang baik tidak hanya menyediakan seperangkat peraturan lengkap dan sanksinya saja. Tetapi pengendalian internal yang baik, akan mampu mendorong setiap peronal untuk dapat mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan dan berkaitan erat dengan akuntansi contohnya adalah UU Perpajakan dan UU Perseroan Terbatas.

Tujuan pengendalian internal adalah menjamin manajemen perusahaan/organisasi/entitas agar:
1)      Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
2)      Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya
3)      Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian internal dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.

B.   Pengendalian Umum
1.      Pengertian
Romney and Steinbart (2015) mendefinisikan pengendalian umum (General controls) sebagai: Pengendalian umum bertujuan untuk memastikan pengendalian lingkungan dalam keadaan stabil dan di kelola dengan baik. Contohnya mencakup keamanan, Infrastruktur TI, dan akuisisi perangkat lunak, pengembangan, dan pemeliharaan.
Pengendalian umum pada perusahaan biasanya dilakukan terhadap aspek fisikal maupun logikal. Aspek fisikal, terhadap aset-aset fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal biasanya terhadap sistem informasi di level manajemen (misal: sistem operasi). Pengendalian umum sendiri digolongkan menjadi beberapa, diantaranya adalah:
1)      Pengendalian organisasi dan otorisasi.
Yang dimaksud dengan organisasi disini adalah secara umum terdapat pemisahan tugas dan jabatan antara pengguna sistem (operasi) dan administrator sistem (operasi). Disini juga dapat dilihat bahwa pengguna hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah diotorisasi oleh administrator.
2)      Pengendalian operasi.
Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan.
3)      Pengendalian perubahan.
Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap sistem informasi juga harus dikendalikan. Termasuk pengendalian versi dari sistem informasi tersebut, catatan perubahan versi,serta manajemen perubahan atas diimplementasikannya sebuah sistem informasi.
4)      Pengendalian akses fisikal dan logikal.
Pengendalian akses fisikal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut (misal: windows).

2.      Tujuan
Tujuan pengendalian umum lebih menjamin integritas data yang terdapat di dalam sistem komputer dan sekaligus meyakinkan integritas program atau aplikasi yang digunakan untuk melakukan pemrosesan data.

3.      Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang termasuk dalam pengendalian umum (pengendalian perspektif manajemen) diantaranya adalah:
a.       Pengendalian manajemen puncak (top management controls).
b.      Pengendalian manajemen pengembangan sistem (informa5on system management controls).
c.       Pengendalian manajemen sumber data (data resources management controls).
d.      Pengendalian manajemen operasi (operations management controls).
e.       Pengendalian manajemen keamanan (security administration management controls).
f.       Pengendalian manajemen jaminan kualitas (quality assurance management controls).

4.      Contoh
Pengendalian umum juga dapat diarAkan sebagai pengendalian yang Adak terkait langsung ke suatu aplikasi tertentu. Misalnya dalam contoh ATM, ketentuan bahwa masuk ke ruang ATM tidak boleh memakai helm. Adanya CCTV di ruang ATM dan ketentuan adanya satpam di situ adalah dapat dikategorikan dengan pengendalian umum (ketentuan-ketentuan tersebut tidak langsung dengan transaksi pengambilan uang di mesin ATM).


C.   Pengendalian Aplikasi
1.      Pengertian
Romney and Steinbart (2015) mendefinisikan pengendalian aplikasi (Application Controls) sebagai: Pengendalian aplikasi bertujuan untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki kesalahan transaksi dan fraud dalam program aplikasi. Pengendalian aplikasi berkaitan dengan akurasi, kelengkapan, keabsahan, dan otorisasi dari data yang diambil, dimasukkan, diproses, disimpan, dikirimkan ke sistem lain, dan dilaporkan.
Pengendalian aplikasi (application controls) adalah sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan (setiap aplikasi berbeda karateristik dan kebutuhan pengendaliannya). Misalnya komputerisasi kepegawaian tentu berbeda resiko dan kebutuhan pengendaliannya dengan sistem komputerisasi penjualan, apalagi bila sistem penjualan tersebut didesain web-based atau E-Commerce.
Pengendalian Aplikasi Terdiri Dari:
·         Pengendalian masukan atau input controls.
·         Pengendalian proses pengolahan data atau process controls.
·         Pengendalian keluaran atau output controls.

2.      Tujuan
Tujuan pengendalian aplikasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa data di-input secara benar ke dalam aplikasi, diproses secara benar, dan terdapat pengendalian yang memadai atas output yang dihasilkan. Dalam audit terhadap aplikasi, biasanya, pemeriksaan atas pengendalian umum juga dilakukan mengingat pengendalian umum memiliki kontribusi terhadap efektifitas atas pengendalian-pengendalian aplikasi.
3.      Contoh
Pengendalian aplikasi disebut juga pengendalian transaksi, karena didesain berkaitan dengan transaksi pada aplikasi tertentu. Misalnya apabila nasabah akan mengambil uang di ATM, setelah memasukkan kartu akan dimina PIN, atau setelah memasukkan nilai uang yang akan diambil, ATM akan mengecek sapakah saldo cukup, atau jumlahnya diijinkan sesuai dengan mengecek apakah saldo cukup, atau jumlahnya diijinkan sesuai dengan ketentuan bank. Pengendalian berupa PIN dan limit pengambilan uang tersebut hanya berlaku di ATM, tidak berlaku di kegiatan lain.

4.      Unsur
Terdapat beberapa unsur dalam pengendalian aplikasi, pengendalian aplikasi pada dasarnya terdiri dari:
·         Pengendalian batas sistem (boundary controls)
·         Pengendalian masukan (input controls)
·         Pengendalian proses pengolahan data (process controls)
·         Pengendalian keluaran (output controls)
·         Pengendalian file/database (file/database controls)
·         Pengendalian komunikasi aplikasi (communica5on controls).


Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar