Komunikasi adalah
"suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal.
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal.
Sejarah komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal
dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang
berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat
terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima
pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita
untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability
to understand one another).
Pada
awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan
organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan
untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka
sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi
juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit
seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi
untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum
komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan
penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi
transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan bertujuan, atau komunikasi tak
bertujuan.
Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif
apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan
tersebut.
Walaupun
komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini
menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi
digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan
peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi,
telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang
usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat
akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi
menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya,
namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman
komunikasi itu sendiri.
1. Sejarah Komunikasi Manusia
Everet M.Rogers
(1986) dalam bukunya Communication Technology: The New Media In Society, antara lain menyebutkan bahwasejarah
komunikasi diperkirakan dimulai sejak sekitar 35.000 tahun sebelum Masehi 9SM).
Pada zaman ini yang disebut sebagai zaman Cro-magnon, diperkirakan bahasa
sebagai alat berkomunikasi sudah dikenal.Tiga belas ribu tahun
kemudian, atau sekitar tahun 22.000 SM, para ahli pra-sejarah menemukan
lukisan-lukisan dalam gua yang diperkirakan merupakan karya komunikasi manusia
pada zaman tersebut.
Sejarah
perkembangan komunikasi yang lebih jelas diperkirakan dapat ditelusuri sejak
sekitar 4000 tahun SM. Sejak zaman itu hingga sekarang, menurut Rogers, sejarah
perkembangan komunikasi dapat dibagi dalam 4 era perubahan: era komunikasi
tulisan, era komunikasi catatan, era telekomunikasi, dan era komunikasi
interaktif.
Era
komunikasi tulisan diperkirakan dimulai ketika Bangsa Sumeri mulai mengenal
kemampuan menulis dalam lembaran tanah Nat sekitar 4000 tahun SM. Era
komunikasi cetakan dimulai sejak penemuan mesin cetak hand-press oleh
Gutenberg pada tahun 1456. Era telekomunikasi diawali dengan ditemukannya alat
telegrap oleh Samuel Morse pada tahun 1844.Era keempat, era komunikasi
interaktif, mulai terjadi pada pertengahn abad ke-19. Pada saat itu, tepatnya
tahun 1946, ditemukannya Mainframe Computer ENIAC dengan 18.000 vacum
tubes oleh para ahli dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat. Gambaran
kronologis mengenai perkembangan dari keempat era tersebut disertai dengan
bentuk-bentuk penemuan komunikasi yang menandai masing-masing era adalah
sebagai berikut :
I.
Kronologi Sejarah Perkembangan
Komunikasi Manusia
·
35.000 SM Zaman Cro-Magnon: Bahasa
diperkirakan telah dikenal pada zaman ini.
·
22.000 SM Ahli pra-sejarah menemukan
lukisan-lukisan dalam gua
II.
Era Komunikasi Cetakan
·
Tahun 1456 Gutenberg menemukan alat
mesin cetak (metal) hand-press.
·
Tahun 1833 Penerbitan surat kabar Penny
Press yang pertama, The New York Sun.
·
Tahun 1839 Daguerre menemukan metode
fotografi yang praktis untuk surat kabar.
III.
Era Telekomunikasi
·
Tahun 1844 Samuel Morse mengirimkan
pesan melalui alat telegraph yang pertama.
·
Tahun 1876 Alexander Graham Bel
mengirimkan pesan melalui pesawat telepon yang pertama
·
Tahun 1894 Penemuan film bioskop.
·
Tahun 1895 Guglielmo Marcomi mengirimkan
pesan melalui radio.
·
Tahun 1912 Lee de Forest
menemukan vacuum tube.
·
Tahun 1920 Siaran radio pertama oleh
kDKA di Pittsburgh, Amerika Serikat.
·
Tahun 1933 RCA di Amerika Serikat
mendemostrasikan TV.
·
Tahun 1941 Siaran TV komersial pertama.
IV.
Era Komunikasi Interaktif
·
Tahun 1946 Penemuan Mainframe Computer,
ENIAC dengan 18.000 vacuum tubes oleh Universitas Pennylvania, Amerika Serikat.
·
Tahun 1947 William Shockley, John
Bardeen dan Walter Brattain menemukan pesawat radio transistor
·
Tahun 1956 Penemuan videotape oleh
perusahaan Ampex, Redwood City, California, Amerika Serikat
·
Tahun 1957 Rusia meluncurkan satelit
luar angkasa pertama, SPUTNIK.
·
Tahun 1969 Pesawat luar angkasa NASA
berpenumpang manusia mendarat di Bulan, dikendalikan oleh minicomputer yang
besarnya 3000 kali lebih lebih kecil dari ENIAC.
·
Tahun 1971 Penemuan microprocessor,
sebuah unit pengendali computer (CPU)dengan semiconductor chip oleh Ted Hoff.
·
Tahun 1975 HBO (Home Box Office) mulai
menyiarkan siaran TV kabel melalui satelit.
·
Tahun 1976 Sistem teleteks pertama
diperkenalkan oleh BBC dan ITV di Inggris.
·
Tahun 1977 Qube, system TV kabel
interaktif pertama diperkenalkan di Columbus, Ohio, Amerika Serikat.
·
Tahun 1979 Sistem Videoteks pertama
diperkenalkan oleh British Post Office, Inggris.
2.
Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi
Periode
Tradisi Retorika
Perkembangan
lahirnya komunikasi dapat ditelusuri sejak perdaban Yunani Kuno beberapa ratus
tahun sebelum asehi.Sebutan “komunikasi” dalam konteks arti yang beralku
sekarang ini memang belum dikenal saat itu.Istilah yang berlaku pada zaman
tersebut adalah “retorika”.
Para
ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada sebelum zaman Yunani
(Golden, 1978; Foss, 1985; Forsdale,
1981).Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan Mesir Kuno telah ada tokoh-tokoh
retorika seperti Kagemi dan Ptah-Hotep. Namun demikian tradisi retorika
sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di
zaman Yunani Kuno dengan perintisnya Aristoteles
(Golden, 1978).
Pengertia
“retorika” menurut Aristoteles,
menunjuk kepada segala upaya yang bertujuan untuk persuasi. Lebih lanjut Aristoteles menyatakn bahwa retorika
mencakup tiga unsur yakni:
a.
Ethos (kredibilitas sumber)
b.
Pathos (menyangkut emosi/ perasaan)
c.
Logos (hal yang menyangkut fakta)
Dengan
demikian upaya persuasi, menurut Aristoteles, menuntut tiga (3) faktor yakni
kredibilitas dari pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan persuasi, kemampuan
untuk merangsang emosi/ perasaan dari pihak yang jadi sasaran, serta kemampuan
untuk mengungkapkan fakta-fakta yang mendukung logika.
Pokok-pokok
pikiran Aristoteles ini kemudian
dikembangkan lagi oleh Cicero dan Quintilian. Mereka menyusun aturan
retorika yang meliputi lima (5) unsur: -> invento (urutan argumentasi) ->
dispesitio (pengaturan ide) -> eloqutio (gaya bahasa) -> memoria (cara
penyampaian pesan)
Ketiga
unsur ini menurut Quintilian dan Cicero merupakan faktor-faktor penentu
keberhasilan upaya persuasi yang dilakukan seseorang. Tokoh-tokoh retorika
lainnya yang dikenal zaman itu adalah Corax,
Socrates, dan Plato.
Dalam
abad pertengahan studi retorika ini secara institusional semakin mapan,
khususnya di negara-negara Inggris, Perancis dan Jerman, Tokoh-tokohnya yang
terkemuka pada masa ini anatara lain Thomas
Wilson, Francis Bacon, Rene Descrates, John Locke, Giambatista Vico dan David Hume.
Dalam
akhir abad ke -18 prinsip-prinsip retorika dikemukakan oleh Aristoteles, Cicero dan Quintilian ini, kemudian menjadi dasar
bagi bidang kajian speech communication (komunikasi ujaran) dan
rhetoric. Retorika tidak lagi diartikan secara sempit sebagai upaya persuasi.
Pengertian retorika sekarang ini menunjuk pada kemampuan manusia menggunakan
lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama lain: I.A Richards, M.Weaver, Stephen Toulmin, Kenneth Burke, Marshall
McLuhan, Micheal Foulcat, Jurgen Habermas, Ernesto Grassi dan Chaim Perelman.
Prinsip
retorika menjadi dasar bagi bidang kajian speech communication.Pengertian
retorika berkembang menjadi kemampuan manusia menggunakan lambang-lambang untuk
berkomunikasi satu sama lain.
·
Periode
Pertumbuhan : 1900 – Perang Dunia II
Pertumbuhan komunikasi
sebagai salah satu disiplin ilmu sosial barangkali dapat dikatakan dimulai pada
awal abad ke-19.Sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang terjadi pada masa
ini. Yakni:
a.
Penemuan-penemuan teknologi komunikasi
sepertitelepon, telegraph, radio, TV dll
b.
Perang dunia I dan II
Bidang
studi komunikasi berkembang meliputi: hubungan komunikasi dengan institusi dan
masalah-masalah politik kenegaraan seperti peranan komunikasi dalam kehidupan
social
Komunikasi
dan pendidikan seperti penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal,
ketrampilan komunikasi dan strategi komunikasi instruksional.
Penelitian
komunikasi komersial seperti dampak iklan terhadap khalayak
Semua
perubahan ini memberi bentuk dan arah kepada bidang kajian ilmukomunikasi yang
terjadi di masa ini.Secara umum bidang-bidang studi komunikasi yang berkembang
pada periode ini meliputi hubungan komunikasi dengan institusi dan
masalah-masalah politis kenegaraan, peranan komunikasi dalam kehidupan sosial,
analisis psikologi sosial komunikasi, komunikasi dan pendidikan, propaganda,
dan penelitian komunikasi komersial.
Pada
masa itu, bidang kajian komunikasi dan kehidupan sosial mulai berkembang
sejalan dengan proses modernisasi yang terjadi. Diasumsikan bahwa komunikasi
mempunyai peran dan kontribusi yang nyata terhadap perubahan sosial.
Penelitian-penelitian empiris dan kuantitatif mulai banyak dilakukan dalam
mengamati proses dan pengaruh komunikasi. Dibidang pengkajian komunikasi dan
pendidikan misalnya, aspek-aspek yang diteliti mencakup penggunaan teknologi
baru dalam pendidikan formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi
instruksional, serta reading dan listening. Sementara di
bidang penelitian komunikasi komersial, dampak iklan terhadap khalayak serta
aspek-aspek lainnya yang menyangkut industri media mulai berkembang sejalan
dengan tumbuhnya industri periklanan dan penyiaran {broadcasting).
Pikiran-pikiran
baru tentang komunikasi yang terjadi pada masa ini, langsung atau tidak
langsung juga dipengaruhi oleh gagasan-gagasan para ahli ilmu social Eropa. Pada masa
itu (menjelang akhir abad ke-18) universitas-universitas di Eropa, terutama
Jerman dan Prancis, merupakan ppusat intelektual terkemuka didunia. Pokok-pokok pikiran
dari Marx Weber, August Comte, Emile
Durkheim dan Sir Herbert Spencer
dipandang punya pengaruh terhadap pengembanagn teori-teori komunikasi yang
terjadi pada periode ini.Tokoh-tokoh ilmuwan Eropa lainnya yang
dianggap punya andil besar adalah Grabriel
Tarde dan George Simmel.
Diasumsikan
bahwa komunikasi mempunyai peran dan konstribusi nyata terhadap perubahan
sosial.
·
Periode
Konsolidasi : PD II – 1960-an
Periode
setelah Perang dunai II sampai tahun 1960-an disebut sebagai periode
konsolidasi (Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987). Karena pada masa itu
konsolidasi dari pendekatan ilmu komunikasi sebagi suatu ilmu pengetahuan
sosial bersifat multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi.
Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh tiga (3 hal) yakni:
1)
Adopsi perbendaharaan istilah yang
dipakai seragam.
2)
Munculnya buku-buku dasar yang membahas
tentang pengertian dan proses komunikasi.
Terdapat
empat tokoh yang pokok-pokok pikirannya dipandang sebagai landasan bagi
pengembangan teori-teori komunikasi
a.
Harold
D. Lasswell (ahli ilmu politik)
b.
Paul
F. Lazardfeld (ahli sosiologi)
c.
Kurt
Lewin & Carl Hovland (psikologi sosial)
d.
Ke-empatnya oleh Wibur Schramm disebut sebagai the founding fathers
Wibur Schramm
mendirikan institute of communication Research tahun 1947 di Illinois, Amerika
serikat, merupakan lembaga pendidikan tinggi ilmu komunikasi yang pertama.
Disebut para perintis ilmu komunikasi karena pokok-pokok pikiran mereka
dipandang sebagai landasan bagi pengembangan teori-teori komunikasi. Wilbur
Schramm sendiri dinilai sebagai institutionalizer yakni yang merintis upaya
pelembagaan pendidikan komunikasi sebagai bidang kajian akademis. Karena
jasanyalah pengembangan bidang kajian komunikasi menjadi suatu disiplin ilmu
sosial yang mapan dan melembaga menjadi terealisasi.Sementara itu dua tokoh
lainnya yakni Claude E. Shannnon dan Norbert Wiener disebut sebagai
insinyur-insinyur komunikasi.
Istilah Mass
Communication (Komunikasi Massa) dan Communication
Research(Penelitian Komunikasi) muali banyak dipergunakan. Cakupan bidang studi
komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam empat bidang tataran: komunikasi
intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan organisasi, dan
komunikasi macro-social serta komuniaksi massa. Lebih lanjut, sejalan dengan
kegiatan pembangunan yang terjadi di seluruh negara, termasuk negara-negara
berkembang, studi-studi khusus tentang peranan dan kontribusi komunikasi dalam
proses perubahan sosial, difusi inovasi, juga mulai banyak dilakukan.
·
Periode
Teknologi Komunikasi : 1960-an – sekarang
Sejak
tahun 1960-an perkembanagn ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada
spesialisasi. Menurut Rogers (1986)
perkembangan studi komunikasi sebagi suatu disiplin telah mulai memasuki peride
take-off (tinggal landas) sejak tahun 1950. Secara institusional kepesatan
perkembanagn ilmu komunikasi pada masa sekarang ini antara lain tercermin dalam
beberapa indikator sebagai berikut: 10 jumlah universitas yang menyelenggarakan
program pendidkan komunikasi semakin banyak dan tidak hanya terbatas di
negara-negara maju seperti AS, tetapi juga negara-negara berkembang di Asia ,
Amerika Latin dan Afrika, 20 asosiasi-asosiasi profesuional di bidang ilmu
komuniakis juga semakin banyak tidak saja dalam jumlahnya tetapi juga cakupan
keanggotaannya yang regional dan internasional dan semakin banyaknya
pusat-pusat penelitian dan perkembangan komunikasi. Dalam bidang keilmuwan,
kemajuan disiplin komunikasi ini juga tercermin dengan ditandai:
a.
Semakin banyaknya literatur komunikasi
(buku-buku, jurnal-jurnal.hasil-hasilpenelitian ilmiah atau terapan,
monografs, dan bentuk-bentuk penelitian lainnya).
b.
Semakin beragamnya bidang-bidang studi
spesialisasi komunikasi
c.
Semakin banyaknya teori-teori dan model
komunikasi (50 teori dan 28 model komunikasi)
Periode
sekarang disebut dengan periode teknologi komunikasi ditandai :
a.
Kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi yaitu VCR, TV cable, satelit komunikasi, teleprinter.
b.
Tumbuhnya industri media yang nampaknya
tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional dan global.
c.
Ketergantungan terhadap situasi ekonomi
dan politik global/internasional khususnya dalam konteks center periphery
(pusat dan sekelilingnya/pinggirannya)
d.
Semakin gencarnya kegiatan pembangunan
ekonomi di seluruh negara.
e.
Semakin meluas proses demokratisasi
ekonomi dan politik.
Komponen komunikasi
Komponen
komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung
dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen
komunikasi adalah:
·
Pengirim atau komunikator (sender)
adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
·
Pesan (message) adalah isi atau maksud
yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
·
Saluran (channel) adalah media dimana
pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka)
saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
·
Penerima atau komunikate (receiver)
adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
·
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan
dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
·
Aturan yang disepakati para pelaku
komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan
("Protokol")
Sejarah Ilmu Komunikasi
Proses
Komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa
digambarkan seperti berikut:
a. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud
berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang
dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam
bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua
pihak.
b. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui
suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya
berbicara langsung melaluitelepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
c. Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan
dari komunikator ke komunikan.
Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan
dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti
oleh komunikan itu sendiri.
Komunikan (receiver) memberikan umpan balik
(feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia
mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Model-Model
Komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di
sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan
yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam
perkembangannya.
·
Model Komunikasi
Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam
buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi
sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi
melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari
komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri
atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima
(receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau
penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit
terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep
penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan
tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang
disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang
diterima oleh penerima.
·
Model
Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari
pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses
melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para
peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui
pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber
dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting
bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau
tanggapan terhadap suatu pesan.
·
Model
transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara
terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat
transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang
terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus
mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan
nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses
negosiasi makna.
Faktor
yang mempengaruhi komunikasi
Faktor
yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
a. Latar belakang budaya.
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola
pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang
budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
b. Ikatan kelompok atau group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat
mempengaruhi cara mengamati pesan.
c. Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat
menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
d. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks
sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
e. Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh
lingkungan/situasi.
Ilmu
komunikasi Di Antara Bidang Ilmu Lainnya
Dahulu orang lebih mudah memberikan definisi tentang
ilmu daripada sekarang. Dulu defenisi ilmu bergantung pada sistem filsafat yang
dianutnya. Sekarang ilmu memperoleh posisi yang bebas dan
mandiri. Definisi ilmu tidak lagi berdasarkan dan dilihat dari
filsafatnya, melainkan berdasarkan pada apa yang dilaksanakan oleh ilmu
tersebut, serta metodologinya.
Berbicara posisi Ilmu Komunikasi di antara ilmu-ilmu
lainnya, tidak akan terlepas dari akar atau landasan Ilmu Komunikasi itu
sendiri, dimana banyak ilmuwan nonkomunikasi memberikan kontribusi untuk
lahirnya Ilmu Komunikasi. Ahli politik Harold
D. Lasswell. Sosiolog Max Weber, Daniel Lerner dan Everett M. Rogers. Psikolog Carl I. Hoveland dan Paul
Lazarsfeld. Ahli bahasa Wilbur
Schramm. Shannon dan Weaver adalah ahli matematika.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar