Rabu, 30 September 2015

TUGAS TOU 1 MINGGU 1

Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

Sejarah komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.  Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another). 
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
1.      Sejarah Komunikasi Manusia
Everet M.Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology: The New Media In Society, antara lain menyebutkan bahwasejarah komunikasi diperkirakan dimulai sejak sekitar 35.000 tahun sebelum Masehi 9SM). Pada zaman ini yang disebut sebagai zaman Cro-magnon, diperkirakan bahasa sebagai alat berkomunikasi sudah dikenal.Tiga belas ribu tahun kemudian, atau sekitar tahun 22.000 SM, para ahli pra-sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua yang diperkirakan merupakan karya komunikasi manusia pada zaman tersebut.
Sejarah perkembangan komunikasi yang lebih jelas diperkirakan dapat ditelusuri sejak sekitar 4000 tahun SM. Sejak zaman itu hingga sekarang, menurut Rogers, sejarah perkembangan komunikasi dapat dibagi dalam 4 era perubahan: era komunikasi tulisan, era komunikasi catatan, era telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif.
Era komunikasi tulisan diperkirakan dimulai ketika Bangsa Sumeri mulai mengenal kemampuan menulis dalam lembaran tanah Nat sekitar 4000 tahun SM. Era komunikasi cetakan dimulai sejak penemuan mesin cetak hand-press oleh Gutenberg pada tahun 1456. Era telekomunikasi diawali dengan ditemukannya alat telegrap oleh Samuel Morse pada tahun 1844.Era keempat, era komunikasi interaktif, mulai terjadi pada pertengahn abad ke-19. Pada saat itu, tepatnya tahun 1946, ditemukannya Mainframe Computer ENIAC dengan 18.000 vacum tubes oleh para ahli dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat. Gambaran kronologis mengenai perkembangan dari keempat era tersebut disertai dengan bentuk-bentuk penemuan komunikasi yang menandai masing-masing era adalah sebagai berikut :
       I.            Kronologi Sejarah Perkembangan Komunikasi Manusia
·         35.000 SM Zaman Cro-Magnon: Bahasa diperkirakan telah dikenal pada zaman ini.
·         22.000 SM Ahli pra-sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua
    II.            Era Komunikasi Cetakan
·         Tahun 1456 Gutenberg menemukan alat mesin cetak (metal) hand-press.
·         Tahun 1833 Penerbitan surat kabar Penny Press yang pertama, The New York Sun.
·         Tahun 1839 Daguerre menemukan metode fotografi yang praktis untuk surat kabar.
 III.            Era Telekomunikasi
·         Tahun 1844 Samuel Morse mengirimkan pesan melalui alat telegraph yang pertama.
·         Tahun 1876 Alexander Graham Bel mengirimkan pesan melalui pesawat telepon yang pertama
·         Tahun 1894 Penemuan film bioskop.
·         Tahun 1895 Guglielmo Marcomi mengirimkan pesan melalui radio.
·         Tahun 1912 Lee de Forest menemukan vacuum tube.
·         Tahun 1920 Siaran radio pertama oleh kDKA di Pittsburgh, Amerika Serikat.
·         Tahun 1933 RCA di Amerika Serikat mendemostrasikan TV.
·         Tahun 1941 Siaran TV komersial pertama.
 IV.            Era Komunikasi Interaktif
·         Tahun 1946 Penemuan Mainframe Computer, ENIAC dengan 18.000 vacuum tubes oleh Universitas Pennylvania, Amerika Serikat.
·         Tahun 1947 William Shockley, John Bardeen dan Walter Brattain menemukan pesawat radio transistor
·         Tahun 1956 Penemuan videotape oleh perusahaan Ampex, Redwood City, California, Amerika Serikat
·         Tahun 1957 Rusia meluncurkan satelit luar angkasa pertama, SPUTNIK.
·         Tahun 1969 Pesawat luar angkasa NASA berpenumpang manusia mendarat di Bulan, dikendalikan oleh minicomputer yang besarnya 3000 kali lebih lebih kecil dari ENIAC.
·         Tahun 1971 Penemuan microprocessor, sebuah unit pengendali computer (CPU)dengan semiconductor chip oleh Ted Hoff.
·         Tahun 1975 HBO (Home Box Office) mulai menyiarkan siaran TV kabel melalui satelit.
·         Tahun 1976 Sistem teleteks pertama diperkenalkan oleh BBC dan ITV di Inggris.
·         Tahun 1977 Qube, system TV kabel interaktif pertama diperkenalkan di Columbus, Ohio, Amerika Serikat.
·         Tahun 1979 Sistem Videoteks pertama diperkenalkan oleh British Post Office, Inggris.

2.      Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi
Periode Tradisi Retorika
Perkembangan lahirnya komunikasi dapat ditelusuri sejak perdaban Yunani Kuno beberapa ratus tahun sebelum asehi.Sebutan “komunikasi” dalam konteks arti yang beralku sekarang ini memang belum dikenal saat itu.Istilah yang berlaku pada zaman tersebut adalah “retorika”.
Para ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada sebelum zaman Yunani (Golden, 1978; Foss, 1985; Forsdale, 1981).Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan Mesir Kuno telah ada tokoh-tokoh retorika seperti Kagemi dan Ptah-Hotep. Namun demikian tradisi retorika sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di zaman Yunani Kuno dengan perintisnya Aristoteles (Golden, 1978).
Pengertia “retorika” menurut Aristoteles, menunjuk kepada segala upaya yang bertujuan untuk persuasi. Lebih lanjut Aristoteles menyatakn bahwa retorika mencakup tiga unsur yakni:
a.       Ethos (kredibilitas sumber)
b.      Pathos (menyangkut emosi/ perasaan)
c.       Logos (hal yang menyangkut fakta)
Dengan demikian upaya persuasi, menurut Aristoteles, menuntut tiga (3) faktor yakni kredibilitas dari pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan persuasi, kemampuan untuk merangsang emosi/ perasaan dari pihak yang jadi sasaran, serta kemampuan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang mendukung logika.
Pokok-pokok pikiran Aristoteles ini kemudian dikembangkan lagi oleh Cicero dan Quintilian. Mereka menyusun aturan retorika yang meliputi lima (5) unsur: -> invento (urutan argumentasi) -> dispesitio (pengaturan ide) -> eloqutio (gaya bahasa) -> memoria (cara penyampaian pesan)
Ketiga unsur ini menurut Quintilian dan Cicero merupakan faktor-faktor penentu keberhasilan upaya persuasi yang dilakukan seseorang. Tokoh-tokoh retorika lainnya yang dikenal zaman itu adalah Corax, Socrates, dan Plato.
Dalam abad pertengahan studi retorika ini secara institusional semakin mapan, khususnya di negara-negara Inggris, Perancis dan Jerman, Tokoh-tokohnya yang terkemuka pada masa ini anatara lain Thomas Wilson, Francis Bacon, Rene Descrates, John Locke, Giambatista Vico dan David Hume.
Dalam akhir abad ke -18 prinsip-prinsip retorika dikemukakan oleh Aristoteles, Cicero dan Quintilian ini, kemudian menjadi dasar bagi bidang kajian speech communication (komunikasi ujaran) dan rhetoric. Retorika tidak lagi diartikan secara sempit sebagai upaya persuasi. Pengertian retorika sekarang ini menunjuk pada kemampuan manusia menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama lain: I.A Richards, M.Weaver, Stephen Toulmin, Kenneth Burke, Marshall McLuhan, Micheal Foulcat, Jurgen Habermas, Ernesto Grassi dan Chaim Perelman.
Prinsip retorika menjadi dasar bagi bidang kajian speech communication.Pengertian retorika berkembang menjadi kemampuan manusia menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama lain.
·         Periode Pertumbuhan : 1900 – Perang Dunia II
Pertumbuhan komunikasi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial barangkali dapat dikatakan dimulai pada awal abad ke-19.Sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang terjadi pada masa ini. Yakni:
a.       Penemuan-penemuan teknologi komunikasi sepertitelepon, telegraph, radio, TV dll
b.      Perang dunia I dan II
Bidang studi komunikasi berkembang meliputi: hubungan komunikasi dengan institusi dan masalah-masalah politik kenegaraan seperti peranan komunikasi dalam kehidupan social
Komunikasi dan pendidikan seperti penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal, ketrampilan komunikasi dan strategi komunikasi instruksional.
Penelitian komunikasi komersial seperti dampak iklan terhadap khalayak
Semua perubahan ini memberi bentuk dan arah kepada bidang kajian ilmukomunikasi yang terjadi di masa ini.Secara umum bidang-bidang studi komunikasi yang berkembang pada periode ini meliputi hubungan komunikasi dengan institusi dan masalah-masalah politis kenegaraan, peranan komunikasi dalam kehidupan sosial, analisis psikologi sosial komunikasi, komunikasi dan pendidikan, propaganda, dan penelitian komunikasi komersial.
Pada masa itu, bidang kajian komunikasi dan kehidupan sosial mulai berkembang sejalan dengan proses modernisasi yang terjadi. Diasumsikan bahwa komunikasi mempunyai peran dan kontribusi yang nyata terhadap perubahan sosial. Penelitian-penelitian empiris dan kuantitatif mulai banyak dilakukan dalam mengamati proses dan pengaruh komunikasi. Dibidang pengkajian komunikasi dan pendidikan misalnya, aspek-aspek yang diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi instruksional, serta reading dan listening. Sementara di bidang penelitian komunikasi komersial, dampak iklan terhadap khalayak serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut industri media mulai berkembang sejalan dengan tumbuhnya industri periklanan dan penyiaran {broadcasting).
Pikiran-pikiran baru tentang komunikasi yang terjadi pada masa ini, langsung atau tidak langsung juga dipengaruhi oleh gagasan-gagasan para ahli ilmu social Eropa. Pada masa itu (menjelang akhir abad ke-18) universitas-universitas di Eropa, terutama Jerman dan Prancis, merupakan ppusat intelektual terkemuka didunia. Pokok-pokok pikiran dari Marx Weber, August Comte, Emile Durkheim dan Sir Herbert Spencer dipandang punya pengaruh terhadap pengembanagn teori-teori komunikasi yang terjadi pada periode ini.Tokoh-tokoh ilmuwan Eropa lainnya yang dianggap punya andil besar adalah Grabriel Tarde dan George Simmel.
Diasumsikan bahwa komunikasi mempunyai peran dan konstribusi nyata terhadap perubahan sosial.
·         Periode Konsolidasi : PD II – 1960-an
Periode setelah Perang dunai II sampai tahun 1960-an disebut sebagai periode konsolidasi (Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987). Karena pada masa itu konsolidasi dari pendekatan ilmu komunikasi sebagi suatu ilmu pengetahuan sosial bersifat multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh tiga (3 hal) yakni:
1)      Adopsi perbendaharaan istilah yang dipakai seragam.
2)      Munculnya buku-buku dasar yang membahas tentang pengertian dan proses komunikasi.
Terdapat empat tokoh yang pokok-pokok pikirannya dipandang sebagai landasan bagi pengembangan teori-teori komunikasi
a.       Harold D. Lasswell (ahli ilmu politik)
b.      Paul F. Lazardfeld (ahli sosiologi)
c.       Kurt Lewin & Carl Hovland (psikologi sosial)
d.      Ke-empatnya oleh Wibur Schramm disebut sebagai the founding fathers
Wibur Schramm mendirikan institute of communication Research tahun 1947 di Illinois, Amerika serikat, merupakan lembaga pendidikan tinggi ilmu komunikasi yang pertama. Disebut para perintis ilmu komunikasi karena pokok-pokok pikiran mereka dipandang sebagai landasan bagi pengembangan teori-teori komunikasi. Wilbur Schramm sendiri dinilai sebagai institutionalizer yakni yang merintis upaya pelembagaan pendidikan komunikasi sebagai bidang kajian akademis. Karena jasanyalah pengembangan bidang kajian komunikasi menjadi suatu disiplin ilmu sosial yang mapan dan melembaga menjadi terealisasi.Sementara itu dua tokoh lainnya yakni Claude E. Shannnon dan Norbert Wiener disebut sebagai insinyur-insinyur komunikasi.
Istilah Mass Communication (Komunikasi Massa) dan Communication Research(Penelitian Komunikasi) muali banyak dipergunakan. Cakupan bidang studi komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam empat bidang tataran: komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan organisasi, dan komunikasi macro-social serta komuniaksi massa. Lebih lanjut, sejalan dengan kegiatan pembangunan yang terjadi di seluruh negara, termasuk negara-negara berkembang, studi-studi khusus tentang peranan dan kontribusi komunikasi dalam proses perubahan sosial, difusi inovasi, juga mulai banyak dilakukan.
·         Periode Teknologi Komunikasi : 1960-an – sekarang
Sejak tahun 1960-an perkembanagn ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagi suatu disiplin telah mulai memasuki peride take-off (tinggal landas) sejak tahun 1950. Secara institusional kepesatan perkembanagn ilmu komunikasi pada masa sekarang ini antara lain tercermin dalam beberapa indikator sebagai berikut: 10 jumlah universitas yang menyelenggarakan program pendidkan komunikasi semakin banyak dan tidak hanya terbatas di negara-negara maju seperti AS, tetapi juga negara-negara berkembang di Asia , Amerika Latin dan Afrika, 20 asosiasi-asosiasi profesuional di bidang ilmu komuniakis juga semakin banyak tidak saja dalam jumlahnya tetapi juga cakupan keanggotaannya yang regional dan internasional dan semakin banyaknya pusat-pusat penelitian dan perkembangan komunikasi. Dalam bidang keilmuwan, kemajuan disiplin komunikasi ini juga tercermin dengan ditandai:
a.       Semakin banyaknya literatur komunikasi (buku-buku, jurnal-jurnal.hasil-hasilpenelitian ilmiah atau terapan, monografs, dan bentuk-bentuk penelitian lainnya).
b.      Semakin beragamnya bidang-bidang studi spesialisasi komunikasi
c.       Semakin banyaknya teori-teori dan model komunikasi (50 teori dan 28 model komunikasi)
Periode sekarang disebut dengan periode teknologi komunikasi ditandai :
a.       Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yaitu VCR, TV cable, satelit komunikasi, teleprinter.
b.      Tumbuhnya industri media yang nampaknya tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional dan global.
c.       Ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global/internasional khususnya dalam konteks center periphery (pusat dan sekelilingnya/pinggirannya)
d.      Semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh negara.
e.       Semakin meluas proses demokratisasi ekonomi dan politik.


Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
·         Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
·         Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
·         Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
·         Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
·         Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
·         Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")



Sejarah Ilmu Komunikasi
Proses Komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut:
a.       Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
b.      Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melaluitelepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
c.       Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Model-Model Komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
·         Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima. 


·         Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.  Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
·         Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
Faktor yang mempengaruhi komunikasi
Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
a.       Latar belakang budaya.
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
b.      Ikatan kelompok atau group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
c.       Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
d.      Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
e.       Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.

Ilmu komunikasi Di Antara Bidang Ilmu Lainnya
Dahulu orang lebih mudah memberikan definisi tentang ilmu daripada sekarang. Dulu defenisi ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianutnya. Sekarang ilmu memperoleh posisi yang bebas dan mandiri. Definisi ilmu tidak lagi berdasarkan dan dilihat dari filsafatnya, melainkan berdasarkan pada apa yang dilaksanakan oleh ilmu tersebut, serta metodologinya. 
Berbicara posisi Ilmu Komunikasi di antara ilmu-ilmu lainnya, tidak akan terlepas dari akar atau landasan Ilmu Komunikasi itu sendiri, dimana banyak ilmuwan nonkomunikasi memberikan kontribusi untuk lahirnya Ilmu Komunikasi. Ahli politik Harold D. Lasswell. Sosiolog Max Weber, Daniel Lerner dan Everett M. Rogers. Psikolog Carl I. Hoveland dan Paul Lazarsfeld. Ahli bahasa Wilbur Schramm. Shannon dan Weaver adalah ahli matematika.





Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar